Di era Masyarakat 5.0, teknologi bukan lagi menjadi alternatif, melainkan keharusan, termasuk dalam studi ilmu agama. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Mujtahadah berkomitmen untuk mempersiapkan lulusan yang tidak hanya menguasai ilmu turats (klasik), tetapi juga mahir memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi dan kedalaman studi.
Konsep Mujtahadah (kesungguhan) harus didukung oleh sarana modern. Kami mengintegrasikan teknologi dalam dua aspek fundamental: pengajaran Al-Qur’an (Tahfizh) dan penelitian Hadis (Takhrij).
1. Inovasi Digital dalam Pengajaran Al-Qur’an (Tahfizh)
Pemanfaatan teknologi membuat proses menghafal dan menguji hafalan Al-Qur’an menjadi lebih terstruktur dan personal:
- Aplikasi Koreksi Tahfizh Otomatis: Mahasiswa PAI (Pendidikan Agama Islam) didorong menggunakan aplikasi berbasis AI yang mampu mendeteksi kesalahan tajwid, makhraj, dan kelancaran hafalan secara real-time.
- Sistem Muroja’ah Jarak Jauh: Memanfaatkan video conference atau platform e-learning untuk ujian hafalan (setoran) dengan dosen, memfasilitasi mahasiswa yang memiliki keterbatasan waktu dan tempat.
- Database Qira’at Digital: Menyediakan akses ke perpustakaan digital yang berisi rekaman dan rujukan berbagai Qira’at (variasi bacaan Al-Qur’an), memperkaya pemahaman linguistik dan tafsir.
2. Teknologi untuk Penelitian Hadis (Takhrij)
Metode penelitian Hadis, seperti Takhrij (pelacakan sanad), yang dulunya membutuhkan waktu berbulan-bulan, kini dapat dilakukan lebih cepat dengan bantuan teknologi:
- Software Hadis Digital: Mahasiswa dilatih menggunakan software Hadis canggih (seperti Maktabah Syamilah atau aplikasi sejenis) untuk melacak sanad, memverifikasi status Hadis (sahih, hasan, dhaif), dan membandingkan matan Hadis dalam hitungan menit.
- Basis Data Ulama (Rijalul Hadis): Memanfaatkan database online yang memuat biografi perawi Hadis untuk memastikan integritas dan kredibilitas perawi.
- Jurnal dan Referensi Online: Mengakses jurnal-jurnal ilmiah keislaman (SINTA dan internasional) untuk mendapatkan kajian Hadis kontemporer, mendukung penelitian skripsi yang berkualitas.
3. Dampak pada Lulusan
Lulusan STAI Mujtahadah yang melek digital tidak hanya siap menjadi guru yang efektif, tetapi juga peneliti dan praktisi yang unggul:
- Pendidik Efisien: Mampu mengajar PAI di sekolah dengan memanfaatkan perangkat digital, membuat pembelajaran agama lebih menarik bagi generasi Z.
- Cendekiawan Inovatif: Mampu melakukan ijtihad dan penelitian yang cepat, akurat, dan berbasis data, menjamin bahwa sumbangsih keilmuan mereka relevan dengan tantangan zaman.
STAI Mujtahadah berkomitmen membentuk cendekiawan Muslim yang tangguh di dunia nyata maupun digital, mengaplikasikan semangat Mujtahadah dalam setiap inovasi.


Leave a Reply