- STAI Mujtahadah Membangun Jembatan antara Tradisi dan ModernitasDi era polarisasi dan fragmentasi, umat Islam menghadapi dilema yang semakin mendalam: bagaimana mempertahankan identitas spiritual dan nilai-nilai Islam yang kuat, sambil tetap terbuka terhadap ilmu pengetahuan modern, teknologi, dan keberagaman pemikiran? Dilema ini bukan sekadar akademis. Ini adalah pertanyaan yang menentukan masa depan umat Islam. Sebab, jika kita gagal menjawabnya dengan baik, kita akan terus menghasilkan generasi muslim yang terbelah—mereka yang memilih antara menjadi “tradisionalis murni yang tertinggal dari dunia modern” atau “modernist sekuler yang kehilangan akar spiritual mereka.” Padahal, Islam sejati—Islam yang universal dan untuk segala… Read more: STAI Mujtahadah Membangun Jembatan antara Tradisi dan Modernitas
- Jalan Tengah Islam dalam Menghadapi Ekstremisme dan LiberalismeSTAI Al-Mujtahadah – Di tengah dinamika kehidupan beragama yang semakin kompleks, umat Islam dihadapkan pada dua kutub ekstrem yang sama-sama mengancam: fundamentalisme yang kaku di satu sisi, dan liberalisme yang terlalu permisif di sisi lain. Dalam konteks inilah, konsep moderasi beragama atau wasathiyyah menjadi sangat relevan dan mendesak untuk dipahami serta dipraktikkan. Wasathiyyah: Ajaran Inti Islam Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 143: “Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat pertengahan (wasathan) agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia.” Konsep wasathiyyah atau moderasi… Read more: Jalan Tengah Islam dalam Menghadapi Ekstremisme dan Liberalisme
- Mempersiapkan Sarjana Syariah untuk Mengatasi Sengketa Hadhanah di Era DigitalPerceraian selalu menyisakan sengketa yang paling sensitif: Hak Asuh Anak (Hadhanah). Permasalahan hari ini diperparah oleh media sosial. Orang tua yang bertikai sering menggunakan platform digital sebagai medan perang baru, menyebarkan aib pasangan, memengaruhi opini publik, dan bahkan mengekspos anak (sharenting) untuk memenangkan simpati. Kondisi ini menciptakan lingkungan yang sangat beracun bagi psikologi dan perkembangan anak. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Mujtahadah Pekanbaru, melalui Program Studi Hukum Keluarga Islam (Ahwal Al Syakhshiyah), menyadari bahwa penyelesaian Hadhanah tidak cukup hanya dengan putusan hukum, tetapi membutuhkan intervensi mediasi yang berorientasi… Read more: Mempersiapkan Sarjana Syariah untuk Mengatasi Sengketa Hadhanah di Era Digital
- STAI Al-Mujtahadah Menjawab Dilema Zakat dan Wakaf dari Kripto dan NFTAset kekayaan umat Islam kini tidak lagi terbatas pada emas, perak, atau properti. Generasi muda Muslim semakin banyak berinvestasi dan menyimpan kekayaan dalam bentuk Aset Digital seperti Cryptocurrency (Kripto), Non-Fungible Tokens (NFT), saldo e-wallet, dan kepemilikan saham digital. Permasalahan hari ini bagi Lembaga Amil Zakat (LAZ) dan masyarakat adalah: Bagaimana Fikih menetapkan kewajiban Zakat dan potensi Wakaf dari aset-aset non-fisik yang nilainya fluktuatif dan skemanya baru? Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Mujtahadah Pekanbaru, melalui Program Studi Hukum Ekonomi Syariah, menyadari bahwa isu ini memerlukan interpretasi Fikih Kontemporer yang… Read more: STAI Al-Mujtahadah Menjawab Dilema Zakat dan Wakaf dari Kripto dan NFT
- Analisis STAI Al-Mujtahadah Terhadap Skema Upah dan Gharar dalam Ekonomi Gig WorkerEkonomi Gig Worker—sektor yang melibatkan pekerja lepas, driver online, dan penyedia jasa melalui platform digital—telah menjadi tulang punggung lapangan kerja baru, terutama bagi generasi muda Muslim. Permasalahan hari ini adalah: Banyak skema penetapan harga dan pembagian hasil (komisi) yang diterapkan oleh platform digital masih menimbulkan keraguan syariah. Apakah komisi yang dipotong platform termasuk Riba? Apakah ketidakpastian pendapatan harian termasuk Gharar (ketidakjelasan)? Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Mujtahadah Pekanbaru, melalui program studi Hukum Ekonomi Syariah, berkomitmen menghasilkan Sarjana Syariah yang mampu menganalisis dan memberikan solusi atas dilema Fikih Kontemporer… Read more: Analisis STAI Al-Mujtahadah Terhadap Skema Upah dan Gharar dalam Ekonomi Gig Worker
- Gelombang Perceraian Pasca-PandemiIndonesia kini menghadapi “gelombang” peningkatan angka perceraian yang signifikan, terutama setelah berakhirnya pembatasan pandemi. Tekanan ekonomi, ketidakcocokan yang terungkap selama lockdown, dan masalah komunikasi digital menjadi pemicu utama. Kondisi ini menempatkan Peradilan Agama di garda terdepan dalam menghadapi lonjakan kasus sengketa rumah tangga, mulai dari tuntutan cerai talak, gugat cerai, hingga perebutan hak asuh anak. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Mujtahadah Pekanbaru, melalui program studi Hukum Keluarga Islam (Ahwal Al Syakhshiyah), menyadari bahwa solusi atas krisis ini tidak cukup hanya dengan putusan pengadilan. Dibutuhkan Sarjana Syariah yang memiliki… Read more: Gelombang Perceraian Pasca-Pandemi
- Kontribusi Sarjana Syariah STAI Al-Mujtahadah dalam Modernisasi Hukum Keluarga IndonesiaHukum Keluarga Islam (HKI), yang di Indonesia diatur dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) dan menjadi wilayah kewenangan Peradilan Agama, adalah ranah hukum yang paling dekat dengan kehidupan sehari-hari umat. Namun, HKI terus dihadapkan pada tantangan modern, mulai dari isu kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), hak-hak perempuan, hingga sengketa harta bersama yang kompleks. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Mujtahadah Pekanbaru, melalui program studi Hukum Keluarga Islam (Ahwal Al Syakhshiyah), bertekad menghasilkan Sarjana Syariah yang bukan hanya memahami Fikih Klasik, tetapi juga mampu menjadi agen modernisasi dan penegak keadilan di… Read more: Kontribusi Sarjana Syariah STAI Al-Mujtahadah dalam Modernisasi Hukum Keluarga Indonesia
- Menggagas Ulang Tabayyun di Era Post-TruthKita hidup di zaman yang paradoksal. Informasi ada di ujung jari, namun kebenaran terasa semakin sulit ditemukan. Era ini sering disebut sebagai era post-truth (pasca-kebenaran), di mana narasi emosional dan keyakinan pribadi seringkali lebih berpengaruh daripada fakta objektif. Di tengah “tsunami informasi” media sosial, hoaks, disinformasi, dan ujaran kebencian menyebar lebih cepat daripada virus. Akibatnya jelas: polarisasi sosial, krisis kepercayaan, dan degradasi nalar kritis di tengah masyarakat, termasuk di kalangan umat. Bagi sebuah institusi pendidikan tinggi Islam seperti STAI Mujtahadah, ini bukan sekadar masalah teknologi. Ini adalah masalah… Read more: Menggagas Ulang Tabayyun di Era Post-Truth
- Bagaimana STAI Al-Mujtahadah Menggabungkan Fikih dengan Keterampilan ProfesionalDi era profesionalisme tinggi, pasar kerja menuntut lebih dari sekadar penguasaan teori. Sarjana di bidang Syariah kini dituntut untuk menjadi eksekutor ahli—yaitu, mampu menerjemahkan prinsip-prinsip Fikih yang mendalam menjadi solusi dan prosedur kerja yang berlaku di dunia nyata, baik itu di kantor lembaga keuangan syariah maupun di ruang pengadilan agama. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Mujtahadah Pekanbaru menyadari bahwa dualisme ini adalah kekuatan. Institusi ini berkomitmen untuk menghasilkan Sarjana Syariah yang memiliki dua kekuatan utama: kedalaman ilmu Fikih (knowledge) dan keterampilan profesional (skills) yang siap pakai di industri.… Read more: Bagaimana STAI Al-Mujtahadah Menggabungkan Fikih dengan Keterampilan Profesional
- Bagaimana STAI Al-Mujtahadah Menjawab Tantangan Ekonomi dan Sosial Muslim Era ModernDi era yang didominasi oleh teknologi finansial (FinTech), e-commerce, dan perubahan struktur sosial yang cepat, umat Muslim dihadapkan pada berbagai isu baru yang menuntut fatwa dan solusi hukum yang relevan. Fikih, sebagai ilmu hukum Islam, harus dinamis dan mampu memberikan jawaban atas fenomena kontemporer tanpa mengorbankan prinsip-prinsip syariah yang fundamental. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Mujtahadah Pekanbaru dirancang untuk menjadi inkubator bagi fikih kontemporer. Institusi ini tidak hanya mengajarkan warisan hukum Islam yang klasik, tetapi secara aktif melatih mahasiswa untuk melakukan ijtihad (penalaran hukum) dalam konteks modern. STAI… Read more: Bagaimana STAI Al-Mujtahadah Menjawab Tantangan Ekonomi dan Sosial Muslim Era Modern
- Mengintegrasikan Kearifan Lokal Dayak dan Melayu dalam Pendidikan IslamKalimantan Barat adalah mozaik budaya yang kaya, dihuni oleh berbagai suku bangsa, dengan suku Dayak dan Melayu sebagai penopang utama. Bagi lembaga pendidikan Islam seperti Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Mujtahadah, peran penting kami adalah memastikan bahwa ajaran Islam yang disampaikan tidak terlepas dari konteks budaya setempat. Integrasi Kearifan Lokal (local wisdom) adalah kunci untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya alim secara agama, tetapi juga arif secara sosial dan budaya. Kami berkomitmen mencetak sarjana yang mampu melakukan Mujahadah (kesungguhan) dalam berijtihad untuk menemukan titik temu antara ajaran agama… Read more: Mengintegrasikan Kearifan Lokal Dayak dan Melayu dalam Pendidikan Islam
- STAI Mujtahadah dalam Menguatkan Islam Wasathiyyah di Kalimantan BaratKalimantan Barat, dengan keberagaman etnis dan agamanya, membutuhkan fondasi ideologis yang kuat untuk menjaga kerukunan. Islam Wasathiyyah (Islam Moderat) adalah fondasi tersebut—yaitu ajaran Islam yang mengedepankan keseimbangan, keadilan, dan toleransi (tawassuth, ta’adul, tasamuh). Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Mujtahadah berkomitmen menjadi Mercusuar Kerukunan, menginternalisasi dan menyebarkan nilai-nilai moderasi ini. Kami percaya bahwa semangat Mujahadah (kesungguhan) harus diarahkan pada upaya menjaga persatuan umat dan keutuhan bangsa. Lulusan kami dipersiapkan untuk menjadi ulama dan pendidik moderat yang mampu menyejukkan. 1. Kurikulum Inti Wasathiyyah Konsep moderasi disuntikkan ke dalam setiap program… Read more: STAI Mujtahadah dalam Menguatkan Islam Wasathiyyah di Kalimantan Barat
- Mengapa Itqan Bahasa Arab dan Inggris di STAI Mujtahadah Adalah Kunci Sarjana GlobalDi era globalisasi, seorang sarjana muslim yang paripurna (mutakamil) harus menguasai dua bahasa kunci: Bahasa Arab sebagai gerbang ke ilmu turats (klasik) dan Bahasa Inggris sebagai kunci ke ilmu pengetahuan kontemporer dan komunikasi global. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Mujtahadah menempatkan penguasaan bahasa (itqan) sebagai pilar utama dalam kurikulumnya, mencetak lulusan yang siap mengakses sumber ilmu dari Barat dan Timur. Semangat Mujahadah (kesungguhan) kami terapkan dalam program intensif bahasa, memastikan lulusan siap bersaing di kancah nasional maupun internasional. 1. Penguasaan Bahasa Arab: Menyelami Sumber Primer Bahasa Arab bukan… Read more: Mengapa Itqan Bahasa Arab dan Inggris di STAI Mujtahadah Adalah Kunci Sarjana Global
- Peran STAI Mujtahadah dalam Menguatkan Islam Wasathiyyah di Kalimantan BaratKalimantan Barat, dengan keberagaman etnis dan agamanya, membutuhkan fondasi ideologis yang kuat untuk menjaga kerukunan. Islam Wasathiyyah (Islam Moderat) adalah fondasi tersebut—yaitu ajaran Islam yang mengedepankan keseimbangan, keadilan, dan toleransi (tawassuth, ta’adul, tasamuh). Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Mujtahadah berkomitmen menjadi Mercusuar Kerukunan, menginternalisasi dan menyebarkan nilai-nilai moderasi ini. Kami percaya bahwa semangat Mujahadah (kesungguhan) harus diarahkan pada upaya menjaga persatuan umat dan keutuhan bangsa. Lulusan kami dipersiapkan untuk menjadi ulama dan pendidik moderat yang mampu menyejukkan. 1. Kurikulum Inti Wasathiyyah Konsep moderasi disuntikkan ke dalam setiap program… Read more: Peran STAI Mujtahadah dalam Menguatkan Islam Wasathiyyah di Kalimantan Barat
- Peran Pendidikan Islam dalam Membangun Karakter Anti-KorupsiKorupsi adalah musuh utama pembangunan dan kesejahteraan umat. Memberantasnya tidak cukup hanya dengan penegakan hukum, tetapi harus dimulai dari akarnya: Pendidikan Karakter dan Integritas sejak dini. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Mujtahadah memandang pencegahan korupsi sebagai bagian integral dari ajaran Mujahadah (kesungguhan) dan Amanah dalam Islam. Kami berkomitmen mencetak lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki benteng moral yang kuat, siap menjadi agen perubahan yang jujur dan dapat dipercaya di Kalimantan Barat. 1. Landasan Teologis Anti-Korupsi Pendidikan anti-korupsi di STAI Mujtahadah diperkuat dengan landasan teologis… Read more: Peran Pendidikan Islam dalam Membangun Karakter Anti-Korupsi
- Pusat Mujahadah dan Pengembangan Ekonomi Umat Berbasis Syariah di Kalimantan BaratPendidikan tinggi Islam hari ini harus melampaui batas-batas kajian teologis semata. Institusi harus menjadi motor penggerak ekonomi umat, khususnya di daerah Kalimantan Barat. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Mujtahadah berkomitmen untuk mengaplikasikan semangat Mujahadah (kesungguhan) dalam ranah ekonomi, dengan fokus mencetak sarjana yang mampu mengembangkan sektor bisnis dan keuangan sesuai prinsip Syariah. Kami berupaya menjadikan kampus sebagai pusat inkubasi bagi ide-ide wirausaha halal, berkontribusi nyata pada kemandirian ekonomi umat. 1. Membangun Kewirausahaan yang Berkah (Barakah) Lulusan STAI Mujtahadah, terutama dari program studi Ekonomi Syariah, tidak hanya dipersiapkan menjadi… Read more: Pusat Mujahadah dan Pengembangan Ekonomi Umat Berbasis Syariah di Kalimantan Barat
- Memanfaatkan Teknologi 5.0 untuk Kedalaman Studi Islam di STAI MujtahadahDi era Masyarakat 5.0, teknologi bukan lagi menjadi alternatif, melainkan keharusan, termasuk dalam studi ilmu agama. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Mujtahadah berkomitmen untuk mempersiapkan lulusan yang tidak hanya menguasai ilmu turats (klasik), tetapi juga mahir memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi dan kedalaman studi. Konsep Mujtahadah (kesungguhan) harus didukung oleh sarana modern. Kami mengintegrasikan teknologi dalam dua aspek fundamental: pengajaran Al-Qur’an (Tahfizh) dan penelitian Hadis (Takhrij). 1. Inovasi Digital dalam Pengajaran Al-Qur’an (Tahfizh) Pemanfaatan teknologi membuat proses menghafal dan menguji hafalan Al-Qur’an menjadi lebih terstruktur dan personal:… Read more: Memanfaatkan Teknologi 5.0 untuk Kedalaman Studi Islam di STAI Mujtahadah
- Peran Strategis STAI Mujtahadah dalam Pemberdayaan Perempuan Berbasis SyariahDalam sejarah Islam, perempuan memegang peran sentral, mulai dari Khadijah RA sebagai pengusaha sukses hingga Aisyah RA sebagai ulama dan rujukan ilmu hadis. STAI Mujtahadah berkomitmen untuk melanjutkan tradisi emas ini dengan mencetak Muslimah Cendekia—yakni perempuan yang unggul dalam ilmu pengetahuan dan kuat dalam akhlak, serta mampu berkontribusi aktif dalam pembangunan masyarakat, khususnya di Pontianak dan Kalimantan Barat. Pemberdayaan perempuan berbasis Syariah bukan hanya soal memberi hak, tetapi tentang mengoptimalkan potensi yang sudah dijamin oleh Islam. 1. Optimalisasi Potensi Melalui Ilmu Tarbiyah Program studi di STAI Mujtahadah, seperti… Read more: Peran Strategis STAI Mujtahadah dalam Pemberdayaan Perempuan Berbasis Syariah
- Mewujudkan Mujahadah dalam Mengelola Harta dan Bisnis yang BerkahDi era konsumerisme dan kemudahan akses pinjaman online (pinjol), kemampuan mengelola keuangan—atau Literasi Keuangan—bukan lagi sekadar keahlian hidup, melainkan keharusan moral dan spiritual. Bagi umat Islam, literasi ini harus dilandasi prinsip Syariah, di mana setiap transaksi bertujuan mencapai keberkahan (barakah) dan menghindari praktik riba, gharar, dan maysir. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Mujtahadah berkomitmen untuk membekali mahasiswanya dengan kecerdasan keuangan Syariah, memastikan bahwa semangat mujahadah (bersungguh-sungguh) diimplementasikan tidak hanya dalam ibadah, tetapi juga dalam mengelola harta. 1. Kecerdasan Finansial untuk Mahasiswa Literasi keuangan harus dimulai dari diri sendiri.… Read more: Mewujudkan Mujahadah dalam Mengelola Harta dan Bisnis yang Berkah
- Masa Depan Pendidikan Islam di Era Kecerdasan BuatanKecerdasan Buatan (AI) telah merevolusi hampir setiap sektor, dan pendidikan Islam tidak terkecuali. Tantangannya adalah bagaimana memanfaatkan AI sebagai alat bantu pembelajaran (tool) tanpa mengurangi esensi dari nilai-nilai spiritual dan interaksi kemanusiaan (Tarbiyah). STAI Mujtahadah berkomitmen untuk mempersiapkan lulusannya agar mampu beradaptasi dengan revolusi teknologi ini. Kami percaya, AI bukanlah ancaman, melainkan partner strategis bagi cendekiawan Muslim di masa depan. 1. Memanfaatkan AI dalam Studi Ilmu Agama Mahasiswa STAI Mujtahadah dilatih untuk menggunakan teknologi canggih untuk memperdalam kajian keislaman: 2. AI sebagai Alat Bantu Guru PAI dan MPI… Read more: Masa Depan Pendidikan Islam di Era Kecerdasan Buatan
- Kunci Sukses Akademik dan Etos Entrepreneur SyariahKata Mujahadah—yang berarti bersungguh-sungguh, berjuang, dan berusaha keras—bukan hanya sekadar konsep tasawuf, tetapi juga merupakan pilar utama dalam mencapai kesuksesan di dunia dan akhirat. Di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Mujtahadah, konsep ini menjadi ruh yang menjiwai setiap aspek pendidikan dan pengajaran. Kami percaya bahwa untuk menghasilkan sarjana Islam yang kompeten dan berintegritas, mereka harus terlebih dahulu memiliki etos mujahadah yang kuat, baik di ruang kuliah maupun di medan pengabdian. 1. Mujahadah dalam Ranah Akademik Menjadi mahasiswa studi Islam, baik di bidang Pendidikan, Syariah, maupun Ekonomi Islam, membutuhkan… Read more: Kunci Sukses Akademik dan Etos Entrepreneur Syariah

