Peran STAI Mujtahadah dalam Menguatkan Islam Wasathiyyah di Kalimantan Barat

Kalimantan Barat, dengan keberagaman etnis dan agamanya, membutuhkan fondasi ideologis yang kuat untuk menjaga kerukunan. Islam Wasathiyyah (Islam Moderat) adalah fondasi tersebut—yaitu ajaran Islam yang mengedepankan keseimbangan, keadilan, dan toleransi (tawassuth, ta’adul, tasamuh). Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Mujtahadah berkomitmen menjadi Mercusuar Kerukunan, menginternalisasi dan menyebarkan nilai-nilai moderasi ini.

Kami percaya bahwa semangat Mujahadah (kesungguhan) harus diarahkan pada upaya menjaga persatuan umat dan keutuhan bangsa. Lulusan kami dipersiapkan untuk menjadi ulama dan pendidik moderat yang mampu menyejukkan.


1. Kurikulum Inti Wasathiyyah

Konsep moderasi disuntikkan ke dalam setiap program studi, bukan sekadar mata kuliah terpisah:

  • Tafsir dan Hadis Kontekstual: Mahasiswa diajarkan untuk menafsirkan teks-teks agama dengan mempertimbangkan konteks ruang, waktu, dan budaya Indonesia. Hal ini penting untuk menolak penafsiran yang kaku (tekstualis) dan mudah menyalahkan (takfiri).
  • Fikih Multikultural: Mempelajari bagaimana Islam berinteraksi dengan adat dan budaya lokal di Nusantara, menekankan bahwa perbedaan (khilafiyah) dalam pandangan fikih adalah rahmat, bukan sumber perpecahan.
  • Siroh Nabawiyah (Sejarah Kenabian): Menekankan cara Nabi Muhammad SAW berinteraksi dengan komunitas non-Muslim di Madinah, mencontohkan praktik toleransi dan perjanjian damai sebagai model hubungan antar-umat beragama.

2. Membangun Dialog Antar-Umat Beragama

STAI Mujtahadah aktif mendorong dialog dan kerjasama lintas iman di Kalimantan Barat:

  • Pusat Kajian Moderasi: Mengadakan seminar, workshop, dan diskusi publik yang melibatkan tokoh agama lain (Kristen, Katolik, Buddha, Konghucu) untuk memecah sekat prasangka dan memperkuat pemahaman bersama.
  • Pengabdian Masyarakat Inklusif: Mendorong mahasiswa untuk terlibat dalam program pengabdian yang bersifat inter-religius, seperti kegiatan sosial bersama atau bakti lingkungan, menunjukkan bahwa Muslim adalah bagian aktif dari masyarakat majemuk.
  • Literasi Media Damai: Melatih mahasiswa untuk menggunakan media sosial sebagai alat dakwah yang sejuk dan damai, melawan narasi kebencian (hate speech) dan ekstremisme di dunia maya.

3. Kontribusi Lulusan sebagai Agen Perdamaian

Lulusan STAI Mujtahadah adalah duta moderasi yang sangat dibutuhkan di berbagai sektor:

  • Pendidik: Guru PAI (Pendidikan Agama Islam) yang mengajarkan toleransi dan pluralisme kepada generasi muda di madrasah.
  • Penyuluh Agama: Da’i yang mampu memberikan ceramah yang mengedepankan persatuan, menolak politik identitas yang memecah belah, dan fokus pada nilai-nilai kebangsaan.
  • Akademisi: Peneliti yang menghasilkan kajian ilmiah yang mendukung kebijakan publik yang inklusif dan adil bagi semua warga negara.

STAI Mujtahadah adalah tempat lahirnya para cendekiawan yang berilmu tinggi, berakhlak mulia, dan siap menjaga Bhinneka Tunggal Ika di tanah Kalimantan Barat.

Categories:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *